بسم الله الرحمن الرحيم
SUMBER KUTIPAN : KITAB جمع جوا مع ا
لصنفات
RUKUN SEMBAHYANG
( فصل = pasal), Bermula
rukun sembahyang
kata Imam Nawawi Raziyallahu anhu 13 perkara .
(pertama), Niat dalam hati, dan menyebut lafadnya sunat jua,
maka yang dinamakan niat dalam pada sembahyang fardhu ialah qasad, ta’rad,
ta’yin maka jika qasad أ صلى
= Artinya : Aku sembahyang, dan ta’rad itu ض فر =
Artinya : menyebutkan fardhu, dan ta’yin itu menyebutkan waktu, misalnya
dhuhur, ashar, magrib, isya, subuh.
Jika sembahyang itu sunat yang berwaktu seperti sembahyang
wudhu dan gerhana matahari dan gerhana bulan niscaya Niscaya wajiblah dalam
niatnya qasad jua, tiada ta’rad dan ta’yin pada sunat itu.
(Kedua), Takbiratur ihram yaitu الله أ كبر serta
diingatkan dalam hatinya Kuperbuatlah ia, yakni qasad, ta’rad, ta’yim jangan
Terdahulu daripada Alif Allah (لف الله أ ) dan jangan pula setelah daripada ra ( ر
) أ كبر , adapun
sebab wajib memuqaranahkan (tetap) niat dalamnya itu karena ia adalah mula-mula
perbuatan sembahyang.
(Ketiga), berdiri betul (tegak) bagi orang yang sanggup, jika ada sembahyang
itu fardhu, dan jika tiada sanggup berdiri maka duduk dan jika tiada sanggup
duduk maka berbaring atas lambungya yang kanan, dan jika tiada sanggup
berbaring maka terlentang maka kakinya ke kiblat dan ditinggikan kepalanya dengan
bantal, maka jika tiada sanggup yang demikian maka dengan Isyarah hati jua
karena tiadalah jalan sekali-kali untuk dapat meninggalkan sembahyang itu
selama masih ada akalnya (tidak gila).
(Keempat), membaca surat Al-Fatihah dan بسم الله الرحمن الرحيم
itu adalah satu ayat dari al-fatihah
dan wajib dalamnya itu memelihara akan tertibnya dan segala tasydidnya dan
mulutnya dan menyempurnakan bacaan dalam berdiri, maka tiada wajib ia pada
orang yang masbuk (orang yang tiada dapat takbir bersama imam = terlambat).
(Kelima), rukuk serta tumaninah (tetap sesaat sekedar habislah
geraknya)
(Keenam), I’tidal
serta tumaninah didalamnya.
(Ketujuh), dua
sujud didalam tiap-tiap satu rakaat
serta tumaninah niat didalamnya keduanya yaitu menhantarkan 7 anggota.
(Kedelapan),
duduk antara dua sujud serta
tumaninah didalamnya.
(Kesembilan),
Tasy hadu akhir.
(Kesepuluh),
Duduknya.
(Kesebelas),
Selawat akan nabi saw.
(Keduabelas),
salam yang pertama yaitu : ا لسلام عليكم ورحمة
الله
(Ketigabelas), Tertib
seperti yang telah tersebut itu.
Sunat Dalam Sembahyang
( فصل = pasal),Bermula segala yang sunat dalam
sembahyang itu yaitu mengangkatkan kedua tangan tatkala takbiratul ihram dan
tatkala rukuk dan sujud dan bangkit daripada keduanya dan tatkala berdiri
daripada tasyhadu awal dan menjarangkan kedua kaki saat berdiri kira-kira
sejengkal dan membaca Wajjahtu hingga akhirnya dan dibaca A’uzubillah
dengan perlahan dan membaca surat lain daripada makmum dan menyaringkan
bacaan pada rakaat subuh dan 2 rakaat pertama dari pada magrib dan Isya dan
mengahantarkan tangann kanan atas tangan kiri dibawah dada dan membaca qunut
subuh dan tasbih dan rukuk da sujud dan doa dalam duduk antara dua sujud dan
duduk istirahat tatkala bangkit daripada sujud yang kedua dan tasyhadu awal dan
duduknya dan selawat akan nabi setelah daripadanya dan setelah qunut subuh dan
duduk Iftiras pada sekaliannya dan duduk tawadhok pada tasyhadu akhir dan
menghantarkan kedua tangannya atas kedua paha pada sekalian duduk dan
digenggamkan segala anak jari melainkan telunjuk jua, maka dilepaskan akan dia
dan di gerakkan=sekali gerak (Bukan digerak-gerakkan) ia tatkala
mengata الله الاdan melihat
kepada tempat sujud didalam berdiri dan masuk dalam sembahyang dengan khusyu.
( فصل = pasal), Bermula segala yang membatalkan
sembahyang sebelas perkara, ( Pertama), berkata dengan dua huruf seperti
Qaf, (Kedua), Mengerjakan perbuatan yang banyak seperti melengkah 3 langkah secara
berturut –turut dan yang sebagainya, (Ketiga), Makan dan Minum, (Keempat),
Mengerjakan rukun Qauli seperti fatihah Atau Rukun Fhekli seperti I’tidal serta
ragu ia, artinya lalai suatu rukun serta syok pada niat seperti adakah berniat
atau tiada, maka jika lalai suatu rukun maka batallah sembahyangnya, dan jika
tiada lalai suatu rukun serperti ragu didalam sembahyang maka teringat adalah
niat seperti Takbiratur Ihram sebelum habis suatu rukun maka yaitu tiada batal
sembahyang nya, wallahu a’klam. Maka ragu ia akan sah muqaranah niat dengan
takbiratul ihram, (Kelima), Berubah niat seperti bahwa meniatkan ia
memutuskan sembahyang, atau dipalingkan niat fardhu kepada sunat atau kepada
fardhu yang lain.(Keenam), Menyebut-nyebut akan memutuskan sembahyang seperti bahwa
diniatkannya dalam hatinya jikalau datang suatu itu niscaya kuputuskan
sembahyang aku ini.(Ketujuh), Kedatangann hadas, (Kedelapan), terkena najis yang tiada dimaafkan,
(Kesembilan ), Terbuka Aurat, (Kesepuluh), Memalingkan Dada dari pada Kiblat,
(Kesebelas), Murtad yaitu Meng-I’tikadkan dengan I’tikad kafir.
( فصل = pasal), Bermula sujud sawi itu sunat tatkala meninggalakan Tasyadu awal
dan duduknya, dan Selawat akan nabi saw kemudiannya atau meninggalkan qunut
shubuh. Dan berdirinya dan selawat akan nabi saw kemudiannya atau
meningglakan selawat akan al kemudian daripada qunut dan kemudian tahyat akhir,
dan karena berkata-kata yang sedikit dengan lupa atau makan yang sedikit dengan
lupa atau menambahi rukun fekli dengan lupa maka tempatnya itu antara Tashadu
dan akhir salam yaitu dua sujud, maka dibaca dalam keduanya itu seperti tasbih yang dibaca dalam kedua sujud
sembahyang jua. (Dan Wajib) bagi makmum mengikuti Imamnya jika sujud imamnya
bagi sujud sawinya dan jika tinggal ia niscaya batallah sembahyangnya.
Dan sunat sujud tilawah itu bagi yang membaca Al Qur an, dan yang
mendengar dia, maka jika sujud Imam bagi bacaan nya Niscaya wajiblah
atas makmum pula sujud karena
mengikuti Imamnya sujud dan jika ada ia dalam sembahyang maka ia lalu sujud
sekali atau ada ia diluar sembahyang maka hendakla ia berniat
نويت أ ن أ
سجد لتلاوة القر آ
ن الله تعالى الله أ
كبر
Maka lalu sujud sekali jua baca dalamnya :
سجد وجهى للذى خلقه وصورموشق سمعه و بصره بحوله وقوته
فتبرك الله أ حسن اخالقين
Maka bangkit ia daripada sujud serta dngan takbir lalu
member salam. Ayat sujud dalam Al qur an 14 tempat.
No comments:
Post a Comment
KIRIM PERTANYAAN