Sumber : Kitab Jamiun Jawamiil Musannifat Hal.19
Bermula Haji dan Umrah itu wajib atas
tiap-tiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan yang merdeka (bukan
budak) dan Aqil balig (sampai umurnya) lagi sanggup ia berjalan ia kepada
baitullah dengan mempunyai bekal yang
cukup untuk perginya dan pulangnya dan mencukupi bagi segala yang wajib
ditanggung atasnya nafakah mereka itu, dan lagi ada kenderaan pergi kepada
baitullah dan aman di jalan.
(Pasal), Bermula Fardhu Haji itu 5
perkara :
Pertama :
Ihram dengan niat haji yaitu
نويت ا حج و أ حر
مت به
Artinya :
Sengaja haji dan Ihram aku dengan dia
Kedua :
Berhenti di A’rafah
Ketiga :
Tawaf Baitullah
Keempat :
Sa’I antara safa dan marwah
Kelima :
Bercukur atau menggunting rambut kepala
Dan segala wajibnya itu 6 perkara yaitu
:
Pertama :
Memulai Ihram dari pada Miqat yakni Tanda
Kedua :
Bermalam di muzalifat pada malam hari raya
Ketiga
: Bermalam di Mina 3 hari atau 2 hari karena melontar 3 buah Jummarah Jumaratul
A’qabah dan Jummaratul U’la dan
Jummaratul wusta
Keempat :
Melontar jummaratul A’qabah dengan 7 butir batu kecil-kecil pada hari raya
Kelima :
Melontar 3 Jummarah itu pada tiap hari, maka tiap tiap satu jummarah itu di
lontar akan dia dengan 7 butir batu kecil-kecil. Maka tiada mengapa pergi ke
Makkah dalam 2 hari jua sebelum masuk matahari.
Keenam :
Tawaf Wida’ak (tawaf perpisahan dengan baitullah karena hendak pulang kenegeri
masing-masing)
(Pasal), Bermula fardhu Umrah itu 4 perkara :
Pertama :
Berniat Ihran dengan Umarah daripada miqat yaitu Nawaitul Ummarati wa
ihramati biha
Artinya
: Sengaja umrah dan ihram aku dengan dia
Kedua :
tawaf
Ketiga :
sa’i
Keempat :
bercukur atau mencukur rambut kepala dan wajibnya itu suatu jua yaitu memulai
ihram dari miqat
(Pasal), bermula fardhu tawaf itu 6 perkara :
Pertama :
menutup aurat
Kedua :
suci daripada hadast besar dan kecil
Ketiga :
suci daripada najis pada kain dan badan dan tempat
Keempat :
bahwa dijadikan posisi ka’bah itu sebelah kiri
Kelima :
Tawaf 7 kali melingkar diluar ka’bah dan dalam mesjidil haram
Keenam :
dimulai dari hajar aswad
(Pasal), Bermula fardhu sa’i itu 3 perkara :
Pertama :
memulai dia daripada safa pada kali yang pertama dan daripada marwah
pada yang kedua kalinya
Kedua :
7 kali
Ketiga :
bahwa ada sa’I itu sesudah tawaf
No comments:
Post a Comment
KIRIM PERTANYAAN