MENUNTUT ILMU ADALAH WAJIB HUKUM-NYA BAGI MUSLIM LAKI-LAKI DAN MUSLIM PEREMPUAN
ILMU ADALAH CAHAYA YANG MENERANGI, YANG MERUPAKAN JALAN KITA UNTUK MENGETAHUI BAIK ATAU TIDAK SEGALA SESUATU
الــم {1} ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ {2} الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ {3} "Alif laam miim. Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka". [Al Baqarah : 1-3].

Monday, August 1, 2016

Solusi / Jalan Keluar Jika Terlanjur Makan Babi

Terlanjur / tidak sengaja makan daging babi, Bagaimana cara menyamak nya ?

Berikut ini Solusi jika tidak sengaja anda memakan daging babi.

Deskipsi Masalah:

Pak Martin memiliki banyak harta dan pak Martin sangat berkeinginan untuk mengajak keluarganya keluar negeri, tak lama kemudian keinginannya terkabul dan akhirnya pak Martin dan keluarganya berangkat keluar negeri, setiba di bandara pak somat merasa lapar, lalu pak Martin dan keluarga mendatangi sebuah restoran, karena terlalu lapar pak Martin langsung masuk dalam restoran, rupanya rentoran yang pak Martin masuk menyediakan danging babi, Tanpa bertanya lagi beliau menghabiskan makanan yang di hidangkan. Akhirnya saat sudah keluar dari restoran beliau baru tau bahwa makanan yang dipesan tadi memang terbuat dari daging babi, jadi apa yang harus dilakukan pak Martin yang sudah terlanjur makan babi ????

Jawaban :

Bila seseorang memakan najis mughalladhah, seperti babi, maka mulutnya wajib disamak (menyucikan tujuh kali dengan air salah satunya dicampur dengan tanah), Tidak wajib menyamak tempat keluar kotoran (Dubur / Anus kita tidak wajib disamak) bila daging babi yang keluar sudah berubah , tapi bila daging babi yang keluar masih utuh, maka wajib menyamak lubang dubur /Anus tempat keluar kotoran tersebut.

Referinsi :
Asnal Mathalib syarah Raudhah attalib jld 1, hal 21. Cetakan D.K.I.

ولو ارتضع من كلبة فالقياس أيضا كذلك لأن حكم التغليظ لا ينسحب على المخرجين بدليل أنه لو أكل لحم كلب لم يجب غسله عند الاستنجاء سبعا وإن وجب غسل الفم سبعا ت.

"Dan jikalau meminum susu anjing, maka kiasnya juga seperti itu (tidak wajib samak ketika istinjak), karena tidak dihukumkan lagi kepada najis mughalladhah bila sudah masuk usus. Sama halnya bila seseorang memakan najis babi, niscaya tidak wajib menyamak ketika istinjak ( buang air besar ), sekalipun wajib menyamak mulutnya."

Tuhfatul muhtaj jld 1, hal 311. Cetakan Maktabah Tijariyah Kubra Mesir.

لو أكل مغلظا ثم خرج منه لم يجب تسبيع المخرج، وقد يقال ذاك إذا وصل لمحل الإحالة وهو المعدة فليتأمل سم وقوله وقد يقال إلخ هذا قياس ما مر في القيء (قوله فعلى الثاني إلخ) قد يقال بل وعلى الأول لا بد من الاستثناء؛ لأنا وإن قلنا بالتنجيس لا نقول بوجوب تطهير الملاقي للمغلظ بل الملاقي للملاقي.

"Bila seseorang memakan najis mughalladhah, kemudian najis tersebut keluar, maka tidak wajib menyucikan tempat keluar tujuh kali, begitu juga bila sudah sampai dalam perut."

Wallahu A'alam Bisshawab.

No comments:

Post a Comment

KIRIM PERTANYAAN