بسم الله الرحمن الرحيم
BAB PERTAMA :
Bermula
bab yang pertama pada menyatakan kejadian ruh al-adhim yaitu Nur Penghulu
kita dan Nabi kita Muhammad saw, sesungguhnya telah datang pada khabar, bahwasanya Allah
Ta’ala telah menjadikan akan satu pohon kayu baginya empat cabang, maka dinamai
akan dia SIJRATUL MUTTAQIN dan pada suatu riwayat SIJRATUL YAQIN kemudian telah dijadikan ia akan NUR
MUHAMMAD didalam hijab daripada PERMATA yang sangat putih seumpama
rupa burung merak, dan dihantarkan ia diatas pohon kayu itu maka mengucap
tasbihlah oleh nur itu atas pohon kayu itu kadar 70.000 tahun. Dan menjadikan
Allah Ta’ala akan cermin malu maka diletakkan dihadapan seumpama burung Merak
itu, maka tatkala dilihat oleh merak itu didalam cermin, melihat ia akan rupanya
yang sangat elok dan terlebih bagus pula kelakuannya. Maka malu ia kepada Allah
Ta’ala maka berkeringatlah ia ENAM TITIK maka dijadikan oleh Allah
Ta’ala daripada titik peluh.
Titik
peluh yang pertama,
dijadikan Akan Ruh ABU BAKAR RAZIALLAHU ANHU, dan titik peluh yang
kedua, dijadikan Akan Ruh UMAR
RAZIALLAHU ANHU, dan
titik
peluh yang ketiga, dijadikan Allah Ta’ala Ruh USMAN RAZIALLAHU
AHU,dan
titik
peluh yang keempat,
dijadikan Allah Ta’ala Ruh ALI RAZIALLAHU
ANHU, dan
titik
peluh yang kelima, dijadikan
Allah Ta’ala pohon bunga Mawar, dan
titik
peluh yang keenam,
dijadikan Allah Ta’ala PADI.
Kemudian
sujudlah oleh Nur MUHAMMAD itu LIMA KALI, maka jadilah atas kita akan
demikian sujud itu FARDHU yang diwaktukan, maka di fardhukan oleh Allah Ta’ala
lima sembahyang (shalat) atas Nabi Muhammad saw dan atas UMMATNYA, kemudian
melihat lagi Allah Ta’ala kepada Nur itu pada kali yang lain pula maka berpeluh
pula ia karena malu kepada Allah Ta’ala maka, dari peluh HIDUNGNYA
dijadikan Allah Ta’ala SEGALA MALAIKAT, dan peluh MUKANYA
dijadikan Allah Ta’ala Akan ARSY, KURSI, LUH DAN QALAM, MATAHARI, BULAN,
BINTANG DAN SEGALA YANG ADA DILANGIT. Dan daripada peluh didadanya
dijadikan Allah Ta’ala segala AMBIYA dan MURSALIN, segala ULAMA, SYAHID DAN
SHALIHIN. Dan daripada Peluh Belakangnya dijadikan Allah Ta’ala Akan
Baitul Makmur dan Ka’bah dan Baitul Muqadish dan segala tempat mesjid
di dalam dunia ini. Dan dari peluh Dua Keningnya itu dijadikan Allat
Ta’ala Akan Ummat Muhammad saw daripada segala Mukmin laki-laki dan
Mukminat yang perempuan. (dan ) Peluh dua telinga-nya itu dijadikan
Allah ta’ala Arwah Yahudi dan Nasrani dan Majusi dan barang yang
menyerupai akan yang demikian itu, dan sekalia Munafiq. Dan peluh
dari dua kakinya dijadikan Allah Ta’ala akan segala Bumi dari
Masyrik (Ujung Timur ) hingga Magrib (Ujung barat) dan barang yang ada
didalamnya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman pada Nur itu Lihat oleh
mu pada Hadapanmu ya Nur Muhammad maka nur itupun melihat kehadapannya ada
nur, dibelakangnya ada nur, dikirinya ada nur dan dikananya ada nur, bermula
Mereka itu Abubakar, Umar, Usman dan Ali Raziallahu Anhu. Kemudian
mengucap tasbih oleh nur itu 70.000 tahun. Kemudian dijadikan Allah Ta’ala akan
Nur Ambiya dari pada Nur Muhammad saw, kemudian melihat Allat Ta’ala kepada Nur
itu maka dijadika Allah Ta’ala daripadanya akan segala Arwah mereka itu yakni
dijadikan akan arwah segala ambiya itu daripada peluh ruh nabi Muhammad saw.
Dan dijadikan segala ruh ummatitu daripada peluh ruh ambiya mereka itu
yakni ruh tia-tiap ummat itu dijadikan daripada peluh Ruh Nabinya. Dan
dijadikan segala ruh orang yang mukmin d ripada Ummat Nabi Muhammad itu
daripada Peluh Nabi Muhammad saw, maka berkata sekalian mereka itu لااله الاا لله
محمد رسمل الله kemudian dijadikan Allah Ta’ala akan kandil daripada
Akik yang merah dilihat orang akan dhahirnya itu daripada batinnya. Kemudian
dijadikan rupa Muhammad itu seperti rupanya yang didalam Dunia ini. Kemudian
dihantarkan akan dia didalam kandil itu, maka berdirilah ia didalam kandil itu
seperti berdirinya didalam sembahyang (shalat) kemudian berkelilinglah segala
arwah ambiya dan lainnya pada sekeliling kandil Nur Muhammad saw, maka mengucap
Tasbih lah mereka itu dan mengucap Tahlil-lah mereka itu kadar 100.000 tahun. Kemudian
menyuruh Allah Ta’ala akan tiap-tiap ruh itu. Hendaklah melihat mereka kepada
Ruh itu, maka dilihatnyalah : Maka sebagian Mereka melihat kepalanya, maka jadilah Ia Khalifah
dan Sultan antara segala Makhluk, Sebagian mereka melihat dahinya maka jadilah Ia Amir yang adil, sebagian
mereka melihat dua matanya maka jadilah ia Hafidh bagi Kalamullah
Ta’ala, sebagian mereka melihat dua keningnya maka jadilah ia
tukang lukis,dan setengah mereka melihat akan dua telinganya maka
jadilah ia menuntut ilmu dan dan menerimanya, da setengah mereka melihat dua
pipinya maka jadilah ia berbuat baik dan berakal, dan setengah
mereka melihat dua bibir mulutnya maka jadilah ia orang – orang besar
(raja-raja), dan setengah mereka melihat akan
hidungnya maka jadilah ia hakim dan tabib dan berjualan wangi-wangian, dan
setengah mereka melihat akan mulutnya maka jadilah ia orang yang puasa, dan
setengah mereka melihat kakinya maka jadilah ia elok mukanya baik
laki-laki maupun perempuan, dan setengah mereka melihat lidahnya maka
jadilah ia rasul antara segala raja-raja,
dan setengah mereka melihat akan khalkumnya maka jadilah ia yang
menasehatkan dan tukang azan, dan Setengah janggutnya maka jadiah ia berperang
sabilillah, dan setengah mereka melihat tengkuknya maka jadilah ia saudagar, dan
setengah mereka melihat dua lengganya maka jadilah ia pandai berkuda dan pandai
bermain pedang, dan setengah mereka melihat lengannya yang kanan maka jadilah
ia tukang bekam, dan setengah mereka melihat lengannya yang kiri maka jadilah
ia jahil, dan setengah mereka melihat tapak tangganya yang kanan maka jadilah
ia orang yang berjualan emas,perak dn tukang sukat, dan setengah mereka melihat
tapak lenganya yang kiri maka jadilah ia pandai menyukat, dan setengah mereka
melihat dua tangannya maka jadilah ia orang yang pemurah dan kepujian, dan
setengah mereka melihat belakang tapak tangannya yang kanan
maka jadilah ia juru masak, dan
setengah mereka melihat segala ruas anak jarinya yang kiri maka jadilah ia juri tulis, dan
setengah mereka melihat segala ruas anak jarinya yang kanan maka jadilah
ia tukang munajiyah, dan setengah mereka
melihat segala anak jarinya yang kiri maka jadilah ia tukang besi, dan setengah
mereka melihat akan dadanya mka jadilah ia A’lim dan mulia dan mujtahid, dan
setengah mereka melihat belakangnya maka jadilah ia tawadhuk dan berbuat
taat bagi pekerjaan syaraq, dan setengah
mereka melihat dua ambungnya maka jadilah ia berperang sabil, dan setengah
mereka melihat perutnya ma jadilah ia kana’ah dan zahid, dan setengah merea
melihat dua lututnya maka jadilah ia orang yang rukuk dan orang yang sujud, dan
setengah mereka melihat dua kakinya maka jadilah ia ahli berburu, dan setengah
mereka melihat bawah tapak kakinya maka jadilah ia tukang merantau, dan
setengah mereka melihat baying-bayangnya maka jadilah ia tukang nyanyi dan
bermain gendang, dan setengah mereka tiada melihat sesuatu apapun maka jadilah
ia yahudi, nasrani, atau kafir musrik atau majudi, dan setengah mereka tiada melihat suatu apapun
maka jadiah ia yang mendakwa bagi ketuhanan seperti Fir’aun dan lain
daripadanya daripada segala kafir. (ketahui oleh mu) bahwasanya Allah
Ta’ala menyuruh ia kepada segala makhuknya dengan sembahyang (shalat) dengan rupa nama
Ahmad dan Muhammad maka berdiri itu umpama rupa Alif ( ا ) dan rukuk itu seperti Ha ( حاء) dan
sujud itu seperti Mim (م ) dan
duduk itu seperti Dal ( د ) dan
menjadi makhluk atas rupa nama Muhammad saw, maka kepalanya bulat
seperti Mim (م) yang pertama, dan dua tangannya
seperti Ha (
حاء ) dan perut itu seperti Mim yang kedua dan Dua
kakinya seperti Dal ( د ) dan
tiada dibakar akan seorang daripada kafir atas wajahnya yang sekarang, tetapi
wajahnya akan digantikan dengan bentuk wajah babi, kemudian dibakarkan
akan mereka dengan api nereka. (
Ketahui Oleh Mu) Hai segala orang yang beriman, sungguhnya haka Allah SWT pada Azali Esa
dengan zat-nya dan lengkap ia dengan sifatnya tiada suatu jua pun sertanya
daripada segala makhluk seperti Sabda Nabi saw :
( كان الله ولا شىءمعه )
Artinya
: Adalah Allah Ta’ala dan tiada suatu sertanya,
Maka tatkala
dikehendaki Allah SWT menyatakan segala ajaibnya seperti Firman Allah SWT yang
artinya : ( Aku perbendaharaan yang tersembunyi maka aku kehendaki akan
diperkenalkan engkau maka aku jadikan segala makhluk supaya dikenalnya akan aku
), Maka yang pertama sekali
dijadikan Allah Ta’ala dari pada segala makluk itu adalah Nur Muhammad saw, daripada
tiada kepada ada seperti sabda Nabi saw :
(ول ما خلق ا لله تعالى نورى وفى ر و ايةر
وحى أ )
Artinya
: Yang pertama
dijadikan Allah Ta’ala itu adalah Nur-ku dan pada suatu riwayat Ruh-ku.
Maka
sekalian Ilmu ini dijadikan Allah Ta’ala dari sebab Nur Muhammad saw, seperti
yang telah tersebut dahulu, karena Firman Allah ta’ala dalam Hadist Qudhsy :
(ءلا جلك و خلقتك لا جلى خلقت
الا شيا )
Artinya:
Aku jadikan segala perkara itu karena engkau ya Muhammad dan aku jadikan akan
engkau itu karena aku.
Yakni
dijadikan Nur Muhammad itu dengan tiada واسطة suatu jua pun.
TES
ReplyDelete